Barcelona menjadi tim yang menderita kekalahan terburuk di ajang kompetisi Eropa sejak Valencia kalah 6-2 tahun 1962. Gelar jelek itu, plus kemasukan delapan gol untuk pertama kalinya sejak April 1946, menyebabkan sejumlah pemain Barcelona layak dipecat. Inilah daftarnya.
Antiklimaks! Barcelona memainkan performa terburuk mereka pada saat yang paling penting, kalah 8-2 pada laga satu leg perempat final di Estadio da Luz di Lisbon Portugal Sabtu (15/8) dinihari.
Raksasa Catalonia itu benar-benar dibuat tak berdaya melawan pasukan Bavaria, kalah di semua lini, pertahanan terbongkar habis-habisan, barisan lini kedua tertekan sepanjang laga, dan lebih menyakitkannya, pemain buangan mereka Philippe Coutinho terlibat dalam tiga gol terakhir Bayern Munchen tadi malam.
Kebobolan empat gol dalam 31 menit babak pertama merupakan tragedi karena itu adalah kebobolan terburuk di ajang Liga Champions. Sekedar perbandingan FC Porto pernah menderita jumlah gol kebobolan yang sama, empat, pada leg kedua perempat final Champions League musim 2014/2015 tapi mereka mengalaminya dalam rentang 36 menit. Jadi, dalam hal menjaga gawangnya sendiri saja, Barca sudah lebih buruk daripada tim Portugal itu.
Marc-Andre Ter Stegen 2: Kebobolan 8 gol dalam satu laga merupakan hal yang sangat-sangat buruk bagi kiper sekelas Marc-Andre ter Stegen. Kiper Jerman itu sudah terlihat gugup sejak menit pertama dan semakin frustrasi sejak kebobolan gol kedua dan ketiga, membuatnya melakukan beberapa kesalahan tambahan, dan kini tidak bisa lagi mengaku-ngaku lebih bagus ketimbang Manuel Neuer untuk menjadi kiper No 1 Die Mannschaft.
Jordi Alba 7: Satu-satunya sinar terang di lini pertahanan Barcelona. Crossing Jordi Alba menyebabkan gol bunuh diri, sebelum mengirim assist untuk gol Luis Suarez. Bek veteran Spanyol itu juga melakukan block sangat penting untuk mencegah gol Kingsley Coman, meski kesalahan posisinya juga jadi penyebab satu atau dua kebobolan timnya.
Clement Lenglet 3: Performa mengerikan dari Clement Lenglet. Sejak dengan mudah dilewati umpan chip Leon Goretzka dan dikalahkan Serge Gnabry untuk mencetak gol kedua, bek Prancis itu benar-benar berbeda dan dengan mudah dieksploitasi oleh para penyerang Bayern Munchen.
Gerard Pique 3: Tak berbeda dengan mitranya di lini belakang, Gerard Pique terlihat sangat rentan dan mudah dilewati, terutama sejak tekelnya gagal menghentikan umpan Serge Gnabry untuk memungkinkan Ivan Perisic mencetak gol kedua.
Nelson Semedo 4: Sempat tampil cerah pada awal laga, Nelson Semedo perlahan semakin dihancurkan oleh Ivan Perisic dan Alphonso Davies. Malam buruknya terlihat saat dia habis-habisan diperdaya bek 19 tahun itu untuk mengirim assist bagi gol Joshua Kimmich.
Sergio Busquets 5: Nyaris blunder untuk membiarkan Robert Lewandowski mencetak gol ketiga Bayern. Sepanjang laga Sergio Busquets tampak tidak nyaman dan beberapa kali melakukan kecerobohan serta gagal mengimbangi agresivitas dan kecepatan lini kedua raksasa Bavaria.
Frenkie De Jong 5: Tertekan selama permaianan, Frenkie De Jong benar-benar tak sanggup mengimbangi para gelandang Bayern Munchen yang tampil sangat dominan.
Sergi Roberto 5: Melakukan kesalahan membiarkan si bundar dicuri dari kakinya untuk gol kedua Die Roten, dan nyaris tanpa pengaruh berarti dalam serangan saat dia lebih sibuk membantu Nelson Semedo pada sisi kanan pertahanan dari ancaman-ancaman Ivan Perisic dan Alphonso Davies.
Arturo Vidal 4: Ada tanda tanya besar mengapa Quique Setien memainkan Arturo Vidal di belakang striker, dan hasilnya dia bingung sendiri dan akhirnya bermain terlalu ke dalam karena tekanan hebat dari para pemain juara Jerman.
Lionel Messi 6: Selama babak pertama, kiriman bola-bola crossing Lionel Messi sangat tajam dan membahayakan. Sayang perannya semakin menghilang di babak kedua, yang tampak sudah frustrasi karena timnya ketinggalan 4-1 saat turun minum.
Luis Suarez 7: Andai Luis Suarez bisa lebih baik memaksimalkan peluang-peluangnya pada babak pertama, mungkin ceritanya akan bisa berbeda bagi Barcelona. El Pistolero kemudian menebus kegagalannya dengan mencetak gol cerdik pada babak kedua usai mengelabui Jerome Boateng dan menaklukkan Manuel Nuer.
Antoine Griezmann 5: Masuk sejak awal babak kedua, tapi aksi-aksinya mudah dipatahkan barisan pertahanan Bayern Munchen.
Ansut Fati 4: Selain pelanggaran-pelangarannya pada bek-bek raksasa Bavaria, tak ada yang menonjol dari aksi pemain akademi Barcelona ini.
