BeritaBola.News – Yusuf Yazici adalah pemain yang paling disorot atas kemenangan Lille melawan AC Milan di Liga Eropa.
Milan menjamu Lille di pertandingan ketiga Liga Eropa Grup H musim ini. Di pertandingan di San Siro tersebut, Milan dibuat malu karena kalah 0-3.
Semua gol Lille itu dicetak oleh Yusuf Yazici. Siapakah dia sebenarnya?
Kontrak Profesional Ketika Berusia 18 Tahun
Yusuf Yazici mendapat kontrak profesional dari Trabzonspor. Kala itu dia masih berumur 18 tahun. Ia sudah bermain bagus bareng klub mudanya sebelum mendapatkan kontrak dalam tim inti.
Selepas bermain impresif, namanya dilirik Timnas Turki. Pada Juni 2011, dia menjalani laga debutnya dalam timnas senior. Yazici sanggup mengoleksi 1 assists dalam debutnya menghadapi Kosovo.
Gabung Lille
Yazici bergabung dengan Lille diawal musim 2019/20. Kala itu, Lille membayar hara 17,5 juta euro, plus bonus 1 juta euro, pada Trabzonspor untuk dapat memboyong sang striker.
Dalam musim debutnya di Liga Prancis, Yazici tampil cukup baik. Dalam 18 pertandingan di pentas Ligue 1, ia hanya bisa mencetak 1 gol dan 1 assists. Tapi, kompetisi tak dihelat hingga tuntas.
Spesialis Kompetisi Eropa
Memang, Yaziici belum tampil secara reguler di ajang Ligue 1, namun ketika Lille bermain di Liga Eropa, pelatih Cristopher Galtier selalu memainkannya dan selalu tampil baik.
Yazici sukses mendetak 6 gol dalam 3 pertandingan babak grup Liga Eropa musim ini. Uniknya lagi, keenam gol tersebut tersaji lewat catatan hattrick. Sebelumnya dia mengoleksi hattrick melawan Sparta Praha.
Dilansir Opta, Yusuf Yazici jadi pemain pertama yang berhasil membuat hattrick ke jala AC Milan di pertandingan awal semenjak 2000 lalu. Kala itu, Rivalo [Barcelona] menciptkan hattrick ke jala Milan di pertandingan Liga Champions.
Serba Bisa
Di usia 23 tahun, Yazici akan jadi aset berharga untuk Lille. Karena, ia bisa bermain bagus dan memiliki talenta. Selain itu juga, dia dapat bermain di beberapa posisi.
Posisi utamanya ialah gelandang serang. Namun ia juga dapat diposisikan sebagai pemain sayap atau gelandang. Bahkan dia juga bisa ditempatkan menjadi penyerang tengah.
