Kemungkinan besar Kim Jeffrey Kurniawan akan menepi saat membela Persib Bandung dalam 3 pertandingan di pertandingan lanjutan Liga 1 2020. Pasalnya, dia mendapatkan cedera berupa patah tulang rusuk.
Hal tersebut juga ditegaskan secara langsung oleh dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani ketika ditemui di Stadion Persib [Sidolig], Bandung, Rabu 16 September 2020, sore WIB. Berita baiknya, Kim Jeffrey Kurniawan hanya memerlukan waktu rehat hingga tulangnya menempel.
āMemang, hasil MRI ada patah tulang [fraktur tulang] pada bagian rusuk namun karena posisinya bagus, jadi ini tak membutuhkan reposisi lagi dan tak perlu ada tindakan yang lebih spesifik lagi. Hanya saja saya meminta kepada Kim untuk terus beristirahat agar tulangnya bisa menempel kembali,ā ujar dokter tim Persib, Rafi Ghani.
Diakui Rafi supaya tulang patahnya bisa menempel kembali dengan sempurna, diprediksi perlu waktu kurang lebih 6 pekan.
āSelepas saya berkonsultasi dengan ortopedi, ini tak dapat diapa-apakan sebab frakturnya tak mengganggu ke organ bagian dalam jantung dan paru-paru. Oleh sebab itu, biarkan agar frakturnya menempel dengan sempurna, ya kurang lebih 6 minggu,ā imbuh Rafi.
Beraktivitas Seperti Biasa
Dikatakan Rafi, bila melihat cedera yang telah dialami oleh Kim kemungkin besar tak akan membela klub berjuluk Maung Bandung itu dalam 3 pertandingan.
āSaya masih belum melihat jadwal berapa laga Kmi tak dapat bermain, namun kemungkinan 3 laga. Semoga saja dia cepat pulih sebab keluhannya tak seperti biasanya, tak seperti orang yang mendapatkan patah tulang, justru selepas fraktur dia asih bisa beraktivitas seperti biasanya.ā.
Diminta untuk Istirahat
Bahkan, lanjut Rafi Ghani ketika disuruh untuk beristirahat, pemain bernomor 23 dalam skuda Maung Bandung tersebut tak mau. Akan tetapi, selepas melakukan scaning MRI mau tak mau Kim harus beristirahat.
āSebab secara teori tak boleh mengalami benturan lagi serta tak boleh membuat banyak gerak, jadi harus beristirahat.ā
āPrinsipnya imobilisasi dan reposisi. Kebetulan sekarang pergeserannya minim sekali, posisinya juga bagus, jadi hanya dilakukan imobilisasi agar patahan tulangnya menempel,ā tandas Rafi.