Tren apik Timnas Indonesia U19 tidak berlanjut ketika kembali melawan Makedonia Utara dalam pertandingan uji coba, Rabu 14 Oktober 2020, malam WIB. Skuad Garuda Muda harus puas bermain tanpa gol.
Sebanarnya Timnas U19 langsung tampil menekan semenjak awal laga. Beberapa peluang mampu dibuat dan merepotkan lini belakang Makedonia Utara.
Tapi, sejumlah peluang yang dihasilkan tidak tepat sasaran. Sementara Makedonia Utara menerapkan permainan yang lebih berhatu-hati serta hanya mengandalkan skema counter attack ketika Timnas U19 lengah.
Nyaris semua pemain yang ada di lini penyerang Timnas U19 mendapat peluang untuk menciptakan gol. Tapi, kiper Makedonia Utara ternyata cukup tangguh.
Meski mendapatkan berbagai tekanan, tapi Makedonia Utara sanggup menjaga gawangnya tetap perawan. Tentu saja hal ini jadi bahan evaluasi dari Makedonia selepas di pertandingan pertama kalah telak 4-1 dari Garuda Muda.
Tapi, sampai pertandingan bubaran tidak ada gol yang tersaji di laga itu. Kemudian, apa saja sisi positif dan negatif dari performa Timnas Indonesia U19 selepas bermain imbang lawan Makedonia Utara?
Positif: Lini Pertahanan Kokoh
Kedatangan Elkan Baggott pada lini pertahanan mampu membawa efek yang hebat untuk Timnas U19. Di pertandingan itu, Elkan diduetkan bersama Komang Teguh.
Kedua pemain itu mampu berjibaku saat menghalau peluang yang didapatkan Makedonia Utara. Kemudian, para punggawa Garuda Muda kompak membantu lini belakang ketika menerima tekanan.
Tentu saja hal itu memberikan dampak apik untuk Timnas U19. Ini menjadi pertandingan ketiga skuad Garuda Muda bermain dengan catatan nirbobol.
Negatif: Buruknya Penyelesaian Akhir
Sebenarnya Timnas U19 mempunyai banyak peluang di pertandingan tersebut. Tapi, tidak ada yang sanggup dimanfaatkan jadi gol.
Jack Brown dan Saddam Gaffaf belum mampu menunjukkan performa impresif. Beberapa peluang yang dihasilkan dapat diantisipasi penjaga gawang Makedonia Utara.
Serangan dari lini sayap belum optimal. Irfan Jauhari dan Witan Sulaeman gagal memberikan umpan matang ataupun peluang yang membahayakan pertahanan Makedonia Utara.
Tentu saja hal ini jadi pekerjaan rumah untuk Shin Tae Yong. Hasil itu jadi bukti bahwa lini depan skuad Garuda Muda tetap bermasalah dari segi penyelesaian akhir.
