Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengaku bahwa timnya harus bermain lebih ganas dalam hal menjebol gawang lawan. Ia berharap kembalinya penyerang muda Mason Greenwood dapat membantu mengembalikan kegarangan lini depan United.
Setan Merah meraih kemenangan kandang perdana di pentas Liga Primer Inggris musim 2020/21 ketika mengalahkan West Bromwich Albion dengan skor 1-0 di Old Trafford, Minggu 22 November 2020, dini hari WIB. Namun, United mencetak gol kemenangan lewat eksekusi penalti Bruno Fernandes.
Solskjaer menyebutkan secara menyeluruh penampilan timnya dibawah rata-rata dan tak memperlihatkan kemajuan yang cukup baik. Pelatih asal Norwegia tersebut menekankan pentingnya tak memperumit gaya bermain mereka.
Manchester United mau tak mau harus berupaya mempertajam lini depan agar memiliki naluri mematikan yang semakin efektif.
Kunci Kebangkitan
Mason Greenwood bakal comeback selepas absen dalam 2 pertandingan karena mengalami cedera. Solskjaer pun berharap kembalinya Greenwood jadi kunci kebangkitan lini depan timnya.
āKami harus melakukan perbaikan. Harus bermain mengalir dan memiliki irama permainan, kemudian lebih mematikan serta mengambil peluang,ā ujar Solskjaer seperti dikutip dari The Sun.
āKami tidak sabar untuk kembali menyambut Mason, kembali fit dan kondisinya baik. Semoga saja kami dapat mencapai penampilan terbaik kembali seperti pada akhir musim kemarin,ā imbuh Solskjaer.
Tidak Hanya Mason Greenwood
Mason Greenwood menciptakan 17 gol selepas memposisikan dirinya sebagai bagian dari skuat utama di musim lalu. Tapi, ia baru menciptakan 2 gol di musim 2020/21 karena awal yang tak mudah.
Solskjaer berharap tak hanya Greenwood saja yang tajam kembali. Ia juga menuntut semua pemain di lini depan untuk lebih ganas, agara tidak lagi berharap-harap cemas lewat eksekusi penalti seperti ketika menjamu West Brom.
āKami mendapat banyak kesempatan bagus dan kadang hal yang paling sulit ialah membuat itu tetap mudah. Terkadang kami ingin membuat berbagai hal jadi rumit.ā
āKami ingin seluruh pemain memanfaatkan semua peluang tapi kamu memerlukan banyak ritme, aliran, membuat pemain lawan terus bergerak. Ini dapat menjadi lebih sederhana,ā tandas Solskjaer.