Kelemahan Manchester United sangat jelas terlihat saat dikalahkan Sevilla di babak semifinal Liga Eropa, Senin 17 Agustus 2020, dini hari WIB. United tak memiliki nomor 9 yang cocok demi membongkar lini pertahanan lawan.
Mulanya, trio Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Mason Greenwood dinilai sudah cukup bagus.
Tapi, ketika dihadapkan dengan klub dengan tiper bertahan, mereka seperti tak berdaya. Misalnya ketika Setan Merah bermain di babak perempat final Liga Eropa kontra Copenhagen.
Setan Merah menang tipis 1-0. Namun wajib disadari bahwa mereka melakukan 14 tendangan tepat sasaran, sedangkan satu-satunya gol tersaji lewat penalti.
Masalah yang serupa terulang kembali di pertandingan semifinal lawan Sevilla. Lagi-lagi, sebiji gol mereka terjadi lewat eksekusi penalti yang diambil Bruno Fernandes.
United gagal menciptakan gol dari skema permainan terbuka meski sanggup menghasilkan 20 tendangan selama 2×45 menit. Akhirnya, mereka kalah 2-1 selepas Leek De Jong dan Suso menciptakan gol.
Banyak Peluang tapi Tumpul
Eks pelatih Inggris, Steve McClaren, mendeteksi masalah United. āpeluang yang dihasilan Manchester United sangat banyak,ā ungkapnya dilansir dari ESPN FC.
āAku melihat pertandingan itu dan merasa, jika Van Persie ada disana, Van Nistelrooy, Andy Cole, serta Dwight Yorke, nomor 9 yang sempat dimiliki Manchester United di masa lalu, setidaknya mereka akan membuat paling sedikit 1 dari peluang itu,ā imbuhnya.
Tidak Mudah Boyong Haaland
Ini merupakan kekalahan ke-3 Manchester United dalam fase semifinal pada turnamen musim 2019/20. Salah satunya, menurut McClaren, ialah ketidakmampuan penyerang untuk memanfaatkan kesempatan.
āItulah yang tidak bisa dilakukan United dalam 3 semifinal, memenangi laga besar dengan tak memanfaatkan peluangnya dan kesalahan di lini belakang.ā
Tentu saja solusinya adalah merekrut pemain no.99 yang mumpuni. Dari hal ini, Steve McClaren meyakini jika Erling Haaland jadi opsi yang pas.
āAku melihatnya bersama Dortmund dan ia jadi pemain luar biasa, terlebih masih 20 tahun. Bayangkan saja dia bermain untuk Manchester United,ā tutupnya.
Mendatangkan Erling Haaland dari Borussia Dortmund bukanlah hal mudah. Terlebih lagi dia belum genap satu musim di Signal Iduna Park.