Beritabola.News – Reputasi Real Madrid dan Barcelona dalam dunia sepak bola tak perlu diragukan lagi. Karena itu, banyak pesepak bola punya mimpi untuk memperkuat salah satu dari kedua klub Spanyol tersebut.
Bagi pesepak bola profesional, mendapatkan ketertarikan dari Real Madrid atau Barcelona merupakan hal yang sangat luar biasa.
Artinya sang pemain memiliki talenta luar biasa yang akan terasah hingga menjadi superstar di lapangan hijau bersama satu dari dua klub raksasa Spanyol itu.
Menariknya, tentu seorang pemain harus benar-benar bisa menentukan pilihannya ketika menjadi target transfer yang diperebutkan oleh Real Madrid dan Barcelona.
Seperti dilansir dari Planet Football, berikut lima pemain yang memilih Real Madrid dan menolak Barcelona.
Vinicius Junior
Setelah kalah bersaing kala hendakg merekrut Neymar pada 2013, Presiden Real Madrid, Florentino Prez, menjadi sosok yang terobsesi untuk mendatangkan talenta berbakat asal Brasil.
Pada 2018, ada talenta yang hadir, bermain untuk Flamengo dan bernama Vinicius Junior. Dan untuk kesekian kalinya, Barcelona dan Real Madrid berebut tanda tangannya.
Pada akhirnya Vinicius Junior memilih untuk bergabung bersama Real Madrid. Hal tersebut pun diakuinya sudah menjadi hal yang sangat luar biasa.
“Saya mendapatkan propsosal dari Madrid dan Barca. Ayah saya mengatakan kepada saya untuk memilih, dan saya telah mengikuti kata hati saya,” ujar Vinicius.
Rodrygo
Tidak puas dengan satu talenta asal Brasil, Florentino Perez kembali memboyong pemain asal Brasil pada 2018, yaitu Rodrygo Goes dari Santos.
Lagi-lagi tawaran dari Barcelona lebih dulu datang. Menurut Mundo Deportivo, ayah Rodrygo mendesaknya untuk menerima, pergi dan bermain bersama Messi. Rodrygo mengaku menunggu tawaran dari Real Madrid juga terwujud.
Hal tersebut terjadi pada 2022, di mana Rodrygo mengaku dalam sebuah podcast, “Saya tiba di rumah setelah memimpin pertandingan.”
“Saya memiliki tawaran dari Real Madrid di rumah saya dan ayah saya masuk ke ruangan dengan jersey Real Madrid dan tawaran satu lagi dari Barcelona datang dan ia mengatakan, ‘Sekarang, pilih.’ Dan saya memilih Real Madrid yang cocok,” lanjutnya.
Cristiano Ronaldo
Tampak aneh untuk mempertimbangkannya sekarang, tapi kita bisa saja melewati 2010-an dengan menyaksikan Lionel Messi dan Real Madrid bermain bersama ketimbang berhadapan.
Pada 2008, setelah dua musim tanpa trofi juara, Presiden Barcelona, Joan Laporta, menghadapi pemungutan suara. Ia kalah. Mantan eksekutif Nike, Sandro Rosell, yang kemudian menggantikan Laporta pada 2010, tampaknya akan menjadi favorit untuk mengambil alih dengan janjinya: merekrut Cristiano Ronaldo
Tapi tak hanya Rosell yang tertarik, di mana Txiki Begiristain dikabarkan menghadapi Joe Mendes untuk mendiskusikan transfer dari MU pada Februari 2007.
Sir Alex Ferguson terkenal benci taktik yang diterapkan oleh Real Madrid. Namun, pada akhirnya Cristiano Ronaldo memilih untuk bergabung bersama klub Indonesia itu.
David Beckham
Satu lagi superstar dalam dunia sepak bola. Satu lagi pemain yang meninggalkan Man United untuk bergabung bersama Real Madrid. Satu lagi juga yang hampir saja bergabung bersama Barcelona.
Pada 2017, Laporta mengatakan kepada Marca: “Antara Beckham, Ronaldinho, atau Thierry Henry. MU mengatakan kepada kami bahwa mereka akan menjual Beckham kepada kami jika kami memenangkan pemilihan presiden, di mana kami tak punya kekuatan pada saat itu.”
Namun, pada akhirnya Beckham memilih bergabung bersama Real Madrid. Laporta pun mengatakan, “Kami tak mau menunggu jawaban, jadi kami merekrut Ronaldinho.
Sergio Ramos
Sergio Ramos memulai kariernya bersama Sevilla. Penampilannya bersama Los Nervionenses berhasil mencuri perhatian banyak klub Eropa termasuk Barcelona.
Menurut Toni Freixa, salah satu kandidat calon presiden Barcelona, kepindahan Ramos ke Camp Nou bisa saja terjadi.
Pada 2021, dia mengatakan kepada El Partidazo de COPE,“Saya berharap kami telah menandatangani (Ramos) ketika dia berada di Sevilla. Seperti yang saya pahami, kami bisa saja merekrutnya.”
Sebagai gantinya, Ramos memilih Real Madrid dan memenangkan 22 trofi, termasuk empat Liga Champions.
