Beritabola.News – Borussia Dortmund gagal juara Liga Jerman 2022-2023. Itu membuat pelatih Die Borussen (julukan Borussia Dortmund), Edin Terzic masih sakit hati melihatnya.
Sebagaimana diketahui, Dortmund dipastikan gagal juara Liga Jerman 2022-2023. Kepastian itu menyusul hasil imbang kontra FSV Mainz 2-2 pada Sabtu, 27 Mei 2023 silam.
Hasil imbang itu membuat Dortmund turun ke peringkat kedua klasemen akhir Liga Jerman 2022-2023. Dortmund sebenarnya mengoleksi 71 poin sama dengan Bayern Munich, yang pada akhirnya dipastikan juara Liga Jerman musim ini.
Namun, Dortmund kalah selisih gol dari Bayern Munich. Alhasil, tim asuhan Thomas Tuchel berhak menyegel gelar juara Liga Jerman ke-11 secara beruntun.
Kegagalan di ujung perjuangan membuat Edin Terzic masih sakit hati. Menurutnya, para pemain Dortmund sudah berjuang keras sampai akhir musim.
“Anda dapat melihat bagaimana sulitnya sepakbola yang kami cintai ini. Tentu hasil ini sangat menyakitkan hati kami. Tidak ada kata bahagia di akhir musim bagi kami,” ucapnya dilansir dari ANTARA.
Di laga pamungkas kontra Mainz, Dortmund tertinggal dua gol terlebih dulu dari sang lawan. Dua gol itu, menurut Terzic, membuat Dortmund tak bisa tampil lepas di babak pertama.
“Kami memulai, mengontrol dan berhasil menciptakan peluang dengan baik. Tapi setelah kebobolan dua gol, itu membuat konsentrasi pemain buyar. Anda bisa lihat bagaimana sulitnya kami memainkan bola,” timpalnya.
Dortmund sebenarnya bisa bangkit di babak kedua. Raphael Guerreiro (69’) dan Niklas Sule (90+6’) membuat skor imbang 2-2.
Tapi, hasl imbang itu tak cukup mengamankan posisi Dortmund. Sebab di laga lain, Bayern Munich berhasil membekuk FC Koln dengan skor 2-1.
Di lain hal, ia sangat kecewa tidak bisa membawa timnya juara. Padahal semua fans sudah memenuhi Signal Iduna Park.
“Mereka sudah ada di sana sejak hari pertama. Sangat menyakitkan bahwa kami tidak dapat memberi mereka hadiah hari ini,” ucap Terzic.
Dirinya pun berharap rasa sakit hati musim ini bisa jadi pemicu anak didiknya lebih baik lagi musim depan. Sebab ia tak ingin merasakan kegagalan yang sama.
“Saya harap rasa sakit ini itu jadi motivasi untuk kami. Sata yakin itu akan terbayar suatu hari nanti,” tutup pelatih asal Jerman itu.
