Beritabola.News – AC Milan punya senjata mengerikan di sisi kiri dengan kombinasi Rafael Leao dan Theo Hernandez. Namun belakangan, sisi kiri Milan itu tidak lagi mematikan.
Stefano Pioli mulai khawatir dengan hal tersebut. Sebab, tanpa senjata di sisi kirinya, Milan jadi tak bertaji.
Hal itu terbukti dengan rentetan hasil buruk yang diperoleh Milan dalam tujuh laga terakhir. Milan belum pernah menang selama periode tersebut.
Masalah ini jadi satu dari sekian banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Pioli. Apabila tidak, paruh kedua di musim ini akan jadi titik balik kejatuhan Rossoneri.
Sisi Kiri yang Mati
Musim lalu, kombinasi Theo-Leao mampu menebar ancaman ke lini belakang lawan. Faktor ini yang jadi salah satu kunci Milan mampu merajai Serie A musim 2021/2022.
Namun belakangan, Theo-Leao terlalu mudah diredam oleh lawan-lawannya. Tidak hanya ketika menyerang, tetapi juga ketika bertahan.
Hal ini yang menyebabkan Milan terlalu mudah kehilangan poin saat kontra Lecce (2-2), ditekuk Sassuolo (2-5), serta dilumat Inter Milan (0-3) di final Supercoppa de Italiana.
Efek Piala Dunia 202
Menurut Pioli, hal tidak menyenangkan ini terjadi lantaran efek Piala Dunia 2022. Para pemain dilanda keletihan yang parah.
“Leao penting bagi saya dan penting bagi tim. Saat dia kembali dari Piala Dunia, dia kehilangan sedikit kehebatannya,” aku Pioli dikutip dari MilanNews.
“Tapi dia baik-baik saja. Dia akan lebih senang ketika dimainkan. Saya selalu melihatnya sangat termotivasi dan sangat konsentrasi,”tambah dia.
Lelah Fisik dan Mental
Leao dan Theo sejatinya bukanlah pilihan utama di Portugal maupun di Prancis. Akan tetapi, Pioli menekankan kelelahan yang dimaksud menyerang fisik dan mental mereka.
“Theo? Dia seperti Leao. Saya sempat tidak mau memainkannya setelah dari Piala Dunia, tetapi ketika itu saya sangat harus memainkannya,” kata Pioli.
“Secara psikis dia sedang jatuh, tetapi dia baik-baik saja dan selalu berusaha menunjukkan betapa bagus dirinya,” tandas dia.
